Sebagai seorang penulis tentunya kita harus memperhatikan langkah-langkah dan kaedah-kaedah dalam menulis. Seperti memperhatikan tata bahasa dan kesesuaian bahasa. Menulis adalah hal yang menyenangkan bagi yang menyukai dan hobi menulis, selain itu menulis juga sebagai investasi akhirat. Mengapa demikian? Karena jika kita menulis hal yang bermanfaat untuk orang lain tentunya ada ganjaran pahala kebaikan untuk kita. Menguntungkan bukan? Apalagi jika kita menulis kebaikan kemudian ada yang membaca tulisan kita, lalu dapat merealisasikannya dengan perbuatan maka kitapun mendapat nilai tambah kebaikan.
Untuk memulai kebiasaan menulis sangatlah sulit, perlu kemauan yang kuat untuk dapat melakukannya. "Tidak bisa" adalah suatu perasaan yang sering muncul untuk memulai menulis, orang yang sering menulispun sering menemukan kendala diantaranya tidak ada ide, tidak adanya insfirasi atau bahan untuk menulis. Apalagi untuk penulis pemula seperti saya, terkadang kehilangan ide atau insfirasi terkadang pula ide dan insfirasi tersebut muncul dengan sendirinya.
Intinya dalam menulis adalah harus memiliki kemauan yang kuat dan satu hal lagi dalam menulis jangan takut salah, karena perasaan itu sering hinggap untuk penulis apalagi bagi penulis pemula "takut salah" adalah momok yang menakutkan. Namun ketakutan itu akan terobati jika kita sering membiasakan menulis.
Bagi saya menulis itu seperti kita memubat dan memakan semangkuk mie, sebelum mie tersebut bisa di makan tentunya harus dibuat terlebih dahulu. Proses dibuatnya ada prosedur yang harus ditempuh:
1. Sebelum kita ingin memakan mie, tentunya kita menentukan dan memikirkan mie apa yang enak untuk kita makan. Begitu juga dengan menulis, sebelum memulai menulis tentunya kita pikirkan apa yang harus kita tulis dan memilih bahan yang tepat untuk tulisan kita.
2. Yang berikutnya, menuangkan air kedalam wajan untuk merebus mie tersebut. Begitu juga untuk menulis sediakan pena dan buku, laptop atau gadget kemudian tuangkan ide dan insfirasi kita kemudian mulailah menulis.
3. Angkat mie tersebut kemudian tuangkan bumbunya satu persatu. Begitu juga dalam menulis, ketika kita sudah selesai dalam menulis angkat tema-tema yang menarik, tema yang bermanfaat kemudian sesuaikan dengan bahasa yang menarik dan sesuai ketentuan bahasa yang disesuaikan.
4. Setelah bumbu-bumbunya tercamur semua dengan merata, kemudian sajikan. Begitu juga dengan menulis, jika semua tersusun dengan rapi dari bahasa, proses editing selesai kemudian proses publishing atau terbitkan tulisan kemedia-media yang membutuhkan kotributor atau pada blog-blog yang tersedia pada layanan google.
Itulah bagaimana proses menjadi seorang penulis, jangan takut salah dan jangan takut kehilangan ide atau insfirasi yang terpenting mau memulai untuk menulis. Dan nikmati menjadi seorang penulis.
Comments