PRAKTIKUM IPA MODUL 6

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM
IPA DI SD PDGK4107 MODUL 6
GELOMBANG

Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang

  1. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang

  1.  Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase.

  1. Alat dan bahan
a.      Slinki
b.     Benang
c.      Kerikil

  1. Langkah kerja
1.  Menjatuhkan kerikil diatas permukaan airyang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan.
2.  Mengikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh bergeser.
3.  Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai gelombang hilang.  Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang asalnya.
4.  Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas.
5.  Memeang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang asalnya.

  1.  Hasil pengamatan dan pembahasan
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang, gelombng dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

  1. Kesimpulan
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya fase gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.





Kegiatan Praktikum 2 : Getaran dan Bunyi
1.    Percobaan getaran benda pada pegas
Hasil pengamatan mengukur getaran benda pada pegas
Tabel 6.1
Percobaan ke
Waktu 20 getaran (sekon)
Periode (sekon)
Frekwensi (hertz)
1
12,88
0,644
1,56
2
12,96
0,648
1,55
3
13,03
0,651
1,54
4
13,08
0,654
1,53
5
13,17
0,658
1,52
T = 0,65 sekon
F = 1,54 HZ

Hasil pengamatan pengaruh massa terhadap frekwensi
Tabel 6.2
Massa benda
(gram)
Percobaan ke
Waktu 20 getaran
(sekon)
Periode
(sekon)
Frekwensi
(hertz)
Hertz
150
1
2
3
4
5
14,55
14,65
14,68
14,67
14,63
0,73
0,73
0,74
0,73
0,73
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
1,37
200
1
3
2
4
5
12,86
12,40
12,73
12,89
13,08
0,64
0,62
0,64
0,64
0,65
1,55
1,61
1,55
1,55
1,52
1,55
1,61
1,55
1,55
1,52
250
1
3
2
4
5
12,25
12,04
11,94
11,10
10,87
0,61
0,60
0,60
0,56
0,54
1,64
1,67
1,67
1,79
1,85
1,64
1,67
1,67
1,79
1,85
300
1
3
2
4
5
10,68
10,06
9,58
9,38
8,17
0,53
0,56
0,48
0,46
0,40
1,89
1,79
2,09
2,17
2,50
1,89
1,79
2,09
2,17
2,50


Pembahasan:
Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama,dan waktui getaran yang sama pula yaitu 20 kali serta periodenya juga sama meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil namun dianggap sama.Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang berbeda,maka akan menghasilkan waktu dan frekwensi yang berbeda pula.

Kesimpulan:
Getaran benda pada pegas,periode dan frekwensinya dipengaruhi oleh massa benda.

2.    Percobaan getaran beban pada ayunan (bandul sederhana).
a.    Hasil pengamatan

Tabel 6.3
Panjang tali(f) = 100 cm (tetap)
Beban (gr)
10 T (s)
T periode (s)
f  frekuensi (Hz)
20
20,71
10 : 2,07
207,1 : 0,48
30
20,16
10 : 2,02
201,6 : 0,50
40
19,57
10 : 1,96
195,7 : 0,51
50
19,03
10 : 1,90
190,3 : 0,53
60
19,49
10 : 1,95
194,9 : 0,51
70
20,58
10 : 2,06
205,8 : 0,49
80
20,69
10 : 2,07
206,9 : 0,48
90
21,46
10 : 2,15
214,6 : 0,47
100
20,79
10 : 2,08
207,9 : 0,48

Tabel 6.4
Massa beban (m) = 60 gram (tetap)
Beban tali (l) (cm)
10 T (s)
T periode (s)
T2
100
19,61
10 : 1,96
384,5 : 0,51
90
18,18
10 : 1,82
330,5 : 0,55
80
17,76
10 : 1,78
315,4 : 0,56
70
16,17
10 : 1,62
261,5 : 0,62
60
15,19
10 : 1,52
230,7 : 0,66
50
14,10
10 : 1,41
198,8 : 0,71
40
12,45
10 : 1,25
155,0 : 0,80
30
10,17
10 : 1,02
103,4 : 0,98
20
7,98
10 : 0,78
63,7  : 1,28

Massa benda = 60 gr (tetap)

b.   Pembahasan
Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5 m.kemudian benda ditarik dari kedudukan setimbang (0) dengan tangan kiri dan sudut penyimpangan 100 (titik A) selanjutnya dilepas dan dihitung kembalinya ke titik A selama 10 hitungan dan dicatat waktunya. Percobaan ini dilakukan berulang-ulang dengan mengganti beban.
Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60 gr dengan mengubah panjang tali dari 20 cm sampai 60 cm.
                                                             
c.    Kesimpulan
1.     Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban.
Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.

3.Percobaan Benda Bergetar Sebagai Sumber Bunyi.
a.    Hasil Pengamatan
  
No.
Panjang mistar yang menonjol (cm)
Menimbulkan bunyi
Keterangan
Ya
Tidak
1.
25
Bunyi terdengar keras
2.
20
Bunyi agak keras
3.
15
Bunyi lemah
4.
10
Bunyi sangat lemah
5.
5
Hampir tak terdengar

b.   Pembahasan
Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya ditonjolkan melebihi bibir meja, kemudian ujung mistar digetarkan dandilakukan sebanyak 5 kali dengan panjang tonjolan yang berbeda. Mistar yang lebih pendek (tonjolannya) lebih cepat getarannya, sedangkan yang lebih panjang lebih lambat sehingga mempengaruhi bunyi yang dihasilkan.

c.    Kesimpulan
1.Getaran dapat menimbulkan bunyi.
2.Bunyi merambat melalui udara.








4.    Percobaan Resonansi Bunyi
a.    Resonansi Ayunan Bandul.
Tabel 6.6
Pengamatan Resonansi Ayunan Bandul
No.
Bandul A
Bandul B
Bandul C
1.
Digerakan sebentar
Beresonansi cepat
Beresonansi lambat
2.
Digerakan agak lama
Resonansi makin lambat
Resonansi makin lambat

Pembahasan
Kami merangkai alat seperti pada gambar 6.17. Panjang bandul A dan B adalah 30 cm. Bandul C + 40 cm. Bandul A digerakan dengan cara menarik ke samping sejauh 5 cm tegak lurus dengan mistar, lalu dilepaskan. Maka bandul B dan C berayun (beresonansi).
Bandul A digerakan lagi dengan mengamati yang lebih lama, ternyata makin lama bandul A berayun, makin lama pula resonansi pada bandul B dan C dan makin lambat, melambat pula resonansinya.

Kesimpulan
1.Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh getaran benda yang lain.
2.Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar keras dibandingkan dengan bunyi asalnya.

b.  Resonansi Bunyi pada Kolom Udara
Tabel 6.7
Pengamatan resonansi bunyi pada kolom udara
Resonansi K2
Panjang kolom udara (l)
Suhu (T)
Keterangan
1(satu)
3 m
280 C
Celupan gelas ke-1
2(dua)
5 m
280 C
Celupan gelas ke-2

Pembahasan
Kami celupkan tabung kaca kedalam bejana berisi air hingga hampir tengelam. Lalu digetarkan sebuah garputala diatas tabung kaca perlahan-lahan tabung kaca ditarik sambil didengarkan, ternyata ada dengungan.Kegiatan ini diulangi beberapa kali lagi.
Cepat rambat udara
 = 331 x 0,320256
                                 V = 106,604


Panjang kolom udara pada resonansi f  adalah – x = ¼ λ
Panjang kolom udara pada resonansi II adalah
l2 + x = ¾ λ
l2 – l3 = ¾ - ¼ = ½ λ
λ = 2 (l2-l1)
λ= 2 (5-3)
λ = 2 x 2 m
λ = 4 m

Kesimpulan
Panjang gelombang bunyi diudara diperoleh dari pengurangan panjang kolom udara pada resonansi kedua dikurangi panjang gelombang bunyi diudara pada resonansi pertama.

Jawaban Pertanyaan
1.         a. Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu gelombang penuh untuk melewati suatu titik tertentu.
b. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktu (biasanya per sekon).
2.frekuensi merupakan hasil kali antara, periode dengan waktu getaran.

3.     Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas adalah massa  benda (m).
Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul ayunan adalah panjang tali dan massa benda.

4.  Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya) masing-masing digantungkan pada sebuah statis. Pada masing-masing pegas tersebut digantungkan benda yang massanya sama. Jika semua pegas itu digetarkan maka frekuensinya berbeda-beda karena elastisitas pegas mempengaruhi periode, waktu gatar dan panjang gelombang.

5.           a. Bandul pada ayunan dapat disebut getaran, karena bandul yang satu akan menggerakan bandul yang lainnya.
b. Cara yang baik dalam mengukur waktu ayunan adalah tangan kiri memegang stopwatch sementara tangan kanan mengayunkan bandul. Pada hitungan ketiga stopwatch dihidupkan bersamaan tangan kanan mengayunkan bandul.

6.  frekuensi getaran yang ditimbulkan berbeda karena rangkaian percobaannya juga berbeda.

7.   Bunyi ditimbulkan oleh getaran suatu benda.

8.   Medium yang bisa menyampaikan bunyi ke telinga pendengar adalah melalui perambatan udara.


9.         a. Resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain.
b. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dari bunyi aslinya

10.Panjang pada resonansi kedua = 35 cm.  

11. Dalam percobaan ruang tertutup, ternyata suhu udara pada saat itu adalah 70C. Maka cepat rambat bunyi pada tempat tersebut adalah
V = 331 x
    =
    = 331 x 0,160128
    = 53,062 m/s

Kegiatan Praktikum 3 : Telinga
1.    Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia
a.    Hasil Pengamatan
Tabel 6.1
Kepekaan Indera Pendengar Manusia
No.
Jarak
Telinga sebelum ditutup
Telinga setelah ditutup
Keterangan
Telinga kiri
Telinga kanan
1.
1 m
Terdengar keras sekali
Jelas
Jelas
2.
3 m
Terdengar keras
Agak jelas
Jelas
3.
6 m
Terdengar kurang keras
Agak jelas
Masih jelas
4.
9 m
Terdengar lirih
Kurang jelas
Masih jelas
5.
12 m
Terdengar makin lirih
Kurang jelas
Kurang jelas


b.   Pembahasan
Salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup mengunakan sapu tangan. Dua orang lainnya memegang sendok dan mangkuk berjalan 1 m,3 m,6 m,9 m dan 12 m dikanan dan kiri teman yang ditutup telinganya. Lalu kedua orang yang memegang sendok dan mangkuk memukulkan benda tersebut secara bergiliran sesuai jarak tersebut. Hasil percobaannya tertuang dalam tabel diatas.

c.    Kesimpulan
Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel reseptor yang bergerak.



2.    Percobaan Stuktur dan Fungsi Telinga
a.    Hasil Pengamatan

1. daun telinga
2. lubang telinga
3. Selaput gendang
4. saluran gendang
5. tingkap bulat
6. saluran ½ lingkaran
7. tulang sangurdi
8. Rumah siput/koklea
9. Saluran eustachius





Tabel 6.2
Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya
No.
Nama organ
Bagian telinga
Keterangan
Luar
Tengah
Dalam
1.
Daun telinga
Menangkap getaran
2.
Lubang telinga
Mengantarkan geteran
3.
Kelenjar minyak
Menangkap pertikel debu dan menghalangi masuknya air
4.
Gendang telinga
Meneruskan gelombang bunyi dari udara
5.
Tulang martil
Menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya ke tingkap oval 
6.
Tulang landasan
7.
Tulang sangurdi
8.
Pembuluh eustachius
Memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikanya tekanan udara di gendang telinga = tekanan udara diluar
9.
Tingkap oval
Menghantarkan getaran udara
10.
Labirin
Menghasilkan cairan limfe
11.
Koklea
Mengubah getaran menjadi impuls
12.
Rumah siput
Mengirimkan impuls ke otak untuk diinterprestasikan menjadi bunyi

b.   Pembahasan
Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Telinga luar, terdiri atas:
a.    Daun telinga → untuk menangkap getaran.
b.    Lubang telinga → untuk penghantar getaran.
c.      Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi menangkap pertikel debu menghalangi masuknya air.
d.     Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara.
2.     Telinga tengah, terdiri dari:
a.  Tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi → untuk menangkap getaran dari gendang telinga dan meneruskannya membran yang menyelubungi tingkap oval untuk diterskan lagi ke telinga dalam.
b. Pembuluh eustachius  → untuk memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikan tekanan udara di gendang sam dengan tekanan udara di luar gendang telinga.



Comments