KEGIATAN REMEDIAL DAN KEGIATAN PENGAYAAN MODUL 9 & 10







UPBJJ-UT JAKARATA POKJAR KAB. BEKASI
SMPN CIKARANG UTARA
MASA REGISTRASI 2016.1
Modul 9
Gelombang Bunyi
Pendahuluan
Kita dapat merngenal, merasakan, dan mengamati gejala gelombang dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gelombang pada tali, gelombang air, gelombang bunyi, gelombang gempa, dan gelombang cahaya.semua gelombang berasal dari sumber gelombang, yaitu benda yang bergetar. Energi getaran ini biasanya dibawa oleh gelombang melalui medium tertentu. Namun gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang merambat tanpa medium. Gelombang itu kemudian ditangkap oleh detektor, misalnya gelombang bunyi ditangkap telinga, gelombang cahaya ditangkap mata,  gelombang gempa oleh seismograf, dan sebagainya.

KEGIATAN BELAJAR 1
Gelombang
A.   Pengertian Gelombang
Gelombang adalah gangguan periodik yang bergerak menjauhi sumber dan membawa energi. Gerak periodik itu bias berupa perubahan bolak balik tinggi permukaan pada gelombang air, perubahan bolak-balik tekanan udara pada gelombang bunyi, perubahan bolak-balik kuat medan magnetik pada gelombang cahaya.

B.   Pulsa Pada Tali
Gelombang dapat dipandang sebagai rangkaian pulsa dan kita mudah untuk memvisualisasikan apa yang sedang terjadi. Pulsa bergerak lambat pada tali yang berat dan kendor, dan bergerak cepat pada tali yang ringan dan tegang. Ukuran berat  atau ringan di sini berarti massa persatuan panjang tali, bukan berat total tali. Jika massa persatuan panjang tali adalah besar, maka pulsa bergerak lambat karena masing-masing bagian tali mempunyai inersia besar sehingga akan menanggapi gaya-gaya yang bekerja secara lambat. Jika tali direntangkan secara tegang, maka kecepatan pulsa akan tinggi karena kecenderungan tali untuk menjadi lurus lebih besar.

C.   Asas Superposisi
Menurut asas superposisi, jika dua pulsa mempunyai ukuran dan bentuk sama, simpangan dua pulsa itu harus saling meniadakan ketika keduanya bertemu, kemudian dua pulsa itu kelihatan lagi dan melanjutkan perjalanannya seperti arah masing-masing pulsa semula. Pada saat saling meniadakan, energi total dua pulsa itu tersimpan dalam energi kinetik pada bagian tali tempat keduanya saling meniadakan.

D.   Gelombang Periodik
Gelombang periodik merupakan barisan pulsa yang teratur, satu pulsa dikuti oleh pulsa lainnya secara berurutan. Gelombang air, gelombang bunyi, dan gelombang cahaya hampir selalu periodik. Berbagai jenis gelombang periodik biasanya mempunyai bentuk gelombang sinusoida. Gelombang sinusoida merupakan gelombang yang umum karena partikel-partikel zat dalam suatu medium yang dilewatinya mengalami gerak harmonik sederhana ketika disimpangkan dari posisi kesetimbangannya. Dalam menggambarkan gelombang periodik kita memanfaatkan tiga besaran yang saling berhubungan, yaitu:

1. kecepatan gelombang ν, yaitu jarak yang ditempuhsetiap gelombangtiap satuan waktu (biasanya persekon).
2. panjang gelombang λ, yaitu jarak antara dua puncak gelombang atau dasr gelombang yang berurutan.
3. frekwensi ϝ, yaitu jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktu (biasanya per sekon).

Satuan frekwensi adalah hertz (Hz), 1 Hz = 1 cps (cps = cycle per second). Untuk frekuensi tinggi digunakan satuan:
1. kilohertz = 1 kHz = 10ᶾ Hz
2. megahertz = 1 MHz = 10 Hz
3. gigahertz = 1GHz = 10 Hz
Amplitudo gelombang A adalah simpangan maksimum dari posisi kesetimbangan partikel-partikel yang berosilasi selama gelombang merambat. Kecepatan, frekuensi, dan panjang gelombang tidak tergantung pada amplitudonya.

E.   Jenis Gelombang
Gelombang pada tali yang direntangakan termasuk jenis gelombang mekanis, yaitu gelombang yang melibatkan medium yang bergerak, berlawanan dengan gelombang elektromagnetik yang tidak perlu medium. Gelombang pada tali yang direntangakanjuga disebut gelombang transversal karena segmen-segmen individual tali bergetar tegak lurus pada arah rambatan gelombang. Gelombang longitudinal terjadi bilamana partkel-partikel individual medium bergetar searah dengan arah rambatan gelombang. Gelombang bunyi termasuk gelombang longitudinal.
Gelombang permukaan (misalnya gelombang permukaan air laut) merupakan gabungan antara gelombang longitudinal dan gelombang transversal. Kecepatan gelombang air untuk air-dalam tergantung pada panjang gelombangnya. Makin besar panjang gelombang, makin cepat gelombang itu merambat.pada air dangkal lintasan molekul-molekul air menyentuh dasar, yang memperlambat perambatan gelombang. Makin dangkal, makin lambat gelombang itu merambat.
Semua jenis gelombang yaitu transversal, longitudinal, dan permukaan, dikirimkan oleh gempa dan dapat dideteksi pada jarak yang sangat jauh. Gelombang longitudinal adalah yang paling cepat, disusul gelombang transversal, dan akhirnya gelombang permukaan.

F.    Pemantulan dan Transmisi Gelombang
Untuk membahas pemantulan dean transmisi gelombang kita kembali perhatiakan gerak pulsa pada tali yang direntangkan. Ketika pulsa mencapai ujung tali, pulsa itu bisa dipantulkan kembali ke arah titk awalnya. Misalnya ujung tali terikat erat pada tiang dan pulsa tegak datang pada ikatan tali.
Semua jenis gelombang, tiadak hanya pulsa dalam tali yang direntangkan, menunjukan pemantulan dan transmisi pada sambungan antara media yang berbeda. Sebagai contoh, gelombang cahaya dipantulkan sebagian dan ditransmisikan sebagian ketika merambat dari udara ke kaca, misalnya kaca etalase, meskipun kaca itu tembus cahaya



G.   Energi yang dibawa Gelombang
Gelombang membawa energi dari suatu tempat ke tempat lain. Selama gelombang merambat melalui medium, energi dipindahkan sebagai energi getaran dari partikel ke partikel medium itu.
Jika gelombang mengalir dari satu sumber ke segala arah, gelombang itu adalah gelombang  tiga-dimensi. Sebagai contoh, gelombang bunyi yang merambat di udara terbuka, gelombang gempa, dan gelombang cahaya.

H.   Hubungan Intensitas dengan Amplitudo dan Frekuensi
Kita dapat memperoleh hubungan antara energi yang dibawa gelombang, atau intensitas I, dan amplitudo A serta frekuensi f. Untuk gelomban sinusoida dengan frekuensi f, partikel-partikel bergerakharmonik sederhana selama gelombang merambat, maka setiap partikel mempunyai energi E=kA².

I.      Gelombang Diam
Untuk memahami terbentuknya gelombang diam, kita memperluas pengertian tentang pulsa dalam tali dipantulkan dan apa yang terjadi jika dua pulsa yang merambat dalam arah berlawanan bertemu. Bilamana pulsa dalam tali dipantulkan pada ujung tetap, pulsa terpantul balik. Dapat diterapkan pada gelombang, asas superposisi dapat dinyatakan sebagai berikut:

Bilamana dua gelombang atau lebih dengan sifat sama merambat melalui suatu titik pada waktu yang sama, pergeseran pada titik itu merupakan jumlah pergeseran-pergeseran sesaat dari gelombang-gelombang individual.

Asas superposisi itu berlaku untuk semua jenis gelombang, termasuk gelombang pada tali yang direntangkan, gelombang bunyi, gelombang air, dan gelombang cahaya.




KEGIATAN BELAJAR 2
Bunyi
A.   KARAKTERISTIK BUNYI
Bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar, misalnya gitar yang dipetik, gong yang dipukul, terompet yang ditiup, dan sebagainya. Ada dua aspek penting untuk bunyi bagi pendengar, yaitu keras (loudness) dan titik nada (pitch).
Titik nada bunyi berhubungan dengan apakah bunyi itu tinggi atau rendah. Besaran fisika yang menentukan titik nada adalah frekuensi. Makin rendah frekuensi, makin rendah titik nada, dan makin tinggi frekuensi, makin tinggi pula titik nadanya.
Bunyi dengan frekuensi diluar jangkauan terdengar dapat mencapai telinga, tetapi kita biasanya tidak menyadarinya. Frekuensi diatas 20.000 Hz disebut ultrasonik (jangan dikacaukan dengan supersonik yang digunakan bagi benda yang sedang bergerak dengan kecepatan melebihi kecepatan suara).
Gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi di bawah jangnkauan terdengar disebut infrasonik. Sumber-sumber infrasonik antara lain termasuk gempa, halilintar, gunung api, dan gelombang-gelombang yang dihasilkan oleh mesin-mesin berat.

B.   RAMBATAN GELOMBANG BUNYI
Bunyi adalah gelombang longitudinal dan terdiri dari fluktuasi dan tekanan udara (atau medium lain) dalm lintasan gelombang bunyimenjadi lebih rapat dan lebih renggang secaraa bergantian.
Kecepatan bunyi berbeda-beda dalam berbagai zat. Di udara pada 20 C dan 1 atm, bunyi merambat dengan kecepatan 343 m/s. Kecepatan ini bertambah sesuai dengan kenaikan temperatur. Di dalam air pada 20 C dan 1 atm, bunyi merambat dengan kecepatan 1440 m/s. Dalam kayu (mahogany) pada 20 C dan 1 atm, bunyi merambat dengan kecepatan 4300 m/s.

C.   INTERFERENSI GELOMBANG BUNYI
1. Intrumen Musik Tiup
Gelombang longitudinal juga menunjukan gejala interferensi. Gelombang diam yang terjadi dalm kolom udara melukiskan gejala ini, karena gelombang itu dihasilkan oleh interferensi gelombang bunyi yang bergerak bolak-balik antara ujung-ujungnya. Pada ujung terbuka molekul- molekul udara dapat bergerak keluar dan masuk secara bebas, sehingga pada ujung terbuka terjadi perut (atau antisimpul) dimana amplitudo maksimum selalu ditemukan.

2. Layangan
Jika dua garputala yang mempunyai frekuensi sedikit berbeda dipukul pada sat yang sama, suara yang didengar berfluktuasi intensitasnya. Pada suatu saat kita mendengar nada keras, kemudian lemah, kemudian keras lagi, lemah dan seterusnya.  Periode keras terjadi bilamana gelombang-gelombang dari dua garputala mengalami interferensi konstruktif, sehingga saling memperkuat. Periode sunyi terjadi bilamana gelombang-gelombang itu mengalami interferensi destruktif, sehingga saling meniadakan sebagian atau seluruhnya. Denyutan keras dan lemah yang teratur ini disebut layangan.
      
D.   EFEK DOPPLER
Perubahan frekuensi bunyi yang disebabkan oleh gerak relatif sumber dan pendengar disebut efek Doppler. Asal usul efek Doppler dapat dijelaskan dengqan lugas. Selama sumber yang sedang bergerak memancarkan gelombang-gelombang bunyi, sumber itu cenderung menyusul rambatan gelombang bunyi dalam arah yang sama.

E.   INTENSITAS BUNYI
Intensitas didefinisikan sebagai energi yang diangkut oleh gelombang per satuan waktu melewati satu satuan luas. Intensitas gelombang sebanding dengan kuadrat amplitudonya. Karena energi per satuan waktu adalah daya, satruan intensitas adalah W/ m².
Karena alasan tersebut hubungan antara perasaan subjektif tentang keras bunyi dan besaran yang dapat diukur secara fisis “intensitas” bisanya digunakan besaran tingkat intensitas bunyi yang mempunyai skala logarimik. Satuan dalam skala ini adalah bel, menurut Alexander Bell (1847-1922), atau lebih umum dengan decibel (dB), 1 dB=0,1 bel. Tingkat intensitas bunyi ß didefinisikan dalam intensitas I sebagai ß (dalam dB)= 10 log
F.    PENERAPAN GELOMBANG BUNYI
1. Sonar
Pemantulan gelombang bunyi dapat digunakan untuk mengukur jarak, misalnya untuk mengukur ke dalam laut, lokasi karang, bangkai kapal tenggelam, dan sebagainya. Teknik yang digunakan disebut sonar (sound navigation ranging)

2.Tanggapan pengeras suara
Yang menyatakan bahwa sebuah pengeras suara, yang menyatakan bahwa sebuah pengeras suara kualitas tinggi mamu menghasilkan frekuensi-frekuensi dari 30 Hz sampai 18000 Hz dengan intensitas seragam ±3 dB.

3. Deru Pesawat Terbang
Pesawat jet yang berada pada jarak 30 m mempunyai intensitas 100 W/m² dan tingkat intensitas 140 dB.



Comments